Inovasi Pertanian: Dosen UHO Jadi Pelopor Teknik Budidaya Sayuran Ramah Lingkungan

Dengarkan Versi Suara

Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara – Di Desa Konda I, Kecamatan Konda, Konawe Selatan, langkah-langkah besar telah diambil untuk mengubah wajah pertanian sayuran.

Para petani di daerah ini sedang menerapkan perubahan signifikan dalam budidaya tanaman mereka dengan bantuan Dosen Pertanian dari Universitas Halu Oleo (UHO).

Mereka kini memusatkan perhatian pada sosialisasi dan bimbingan teknis untuk budidaya sayuran yang lebih ramah lingkungan.

Pada umumnya, petani sayuran di Desa Konda I masih mengandalkan budidaya konvensional yang menggunakan pupuk dan pestisida kimia sintetik.

Metode ini menghadirkan masalah serius, yaitu residu pestisida yang menempel pada tanaman.

Seiring berjalannya waktu, residu-residu berbahaya ini dapat mengakibatkan gangguan kesehatan serius, seperti gangguan syaraf, gangguan reproduksi, pubertas dini, dan bahkan penyakit kanker.

Mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini, Dosen Pertanian dari UHO yang tergabung dalam Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Terintegrasi KKN Tematik Fakultas Pertanian UHO tahun 2023 telah memulai program sosialisasi dan bimbingan teknis.

Tujuannya adalah memberikan pemahaman dan keterampilan kepada petani sayuran tentang teknik budidaya yang lebih ramah lingkungan dan untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk dan pestisida kimia sintetik.

Tim PKM yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Andi Khaeruni R., M.Si, bekerja sama dengan anggota tim seperti Prof. Dr. Muhammad Taufik, Prof. Dr. Sri Wahyuni, Dr. Nini Mila Rahni, Dr. Nur Asyik, dan Asniah M.Si. Mereka menjalin kemitraan dengan kelompok petani sayuran dan kelompok dasawisma di Desa Konda.

Prof. Andi Khaeruni menjelaskan alasannya untuk memilih Desa Konda sebagai mitra untuk kegiatan PKM ini. Dia menyatakan bahwa petani di desa ini masih sangat bergantung pada penggunaan pupuk kimia dan pestisida sintetik dalam budidaya sayurannya.

Oleh karena itu, penting untuk memberikan sosialisasi dan bimbingan teknis tentang teknologi budidaya tanaman sayuran yang ramah lingkungan.

Selain itu, lokasi Desa Konda yang dekat dengan kampus UHO juga menjadi pertimbangan, karena program ini melibatkan 14 orang mahasiswa KKN Tematik yang beberapa di antaranya masih menempuh kuliah di kampus.

Kegiatan sosialisasi dimulai dengan penyuluhan tentang teknik budidaya tanaman sayuran yang ramah lingkungan, diikuti oleh bimbingan teknis pembuatan pupuk organik dari bahan baku daun komba-komba dan daun gamal.

Selain itu, peserta juga diajarkan cara membuat pestisida nabati dari daun pepaya yang banyak ditemukan di sekitar rumah petani. Bimbingan teknis ini dipandu langsung oleh Prof Muhammad Taufik dan Dr. Nini Mila Rahni.

Prof. Taufik menjelaskan bahwa pembuatan pupuk organik yang diajarkan sangat sederhana dan biayanya terjangkau.

Sebagian besar bahan baku pupuk organik dapat ditemukan di sekitar lingkungan petani, dengan larutan EM4 sebagai bahan tambahan yang perlu dibeli.

Penggunaan pupuk organik dapat menggantikan sebagian besar pupuk anorganik, membantu mengatasi kelangkaan pupuk kimia sintetik.

Namun, Prof. Taufik mengakui bahwa sebagian besar peserta kegiatan ini masih mengandalkan pupuk dan pestisida kimia sintetik karena tekanan kebutuhan hidup yang mendesak.

Ketika subsidi pupuk kimia sulit diperoleh, banyak petani kesulitan mencari solusi alternatif, sehingga tanaman mereka dibiarkan tanpa upaya lain.

“Oleh karena itu, dalam pelaksanaan PKM ini, kami mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat, terutama kelompok tani dan dasawisma, tentang teknik budidaya tanaman sayuran yang ramah lingkungan,” jelas Prof. Andi.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa PKM Terintegrasi KKN Tematik UHO ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu :

pertama, kegiatan penyuluhan tentang sistem budidaya tanaman sayuran ramah lingkungan;

kedua, bimbingan teknis pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati; dan ketiga, diskusi serta pengisian angket.

Masyarakat Desa Konda I dan aparat desa yang terlibat dalam kegiatan ini sangat antusias dan serius dalam mengikuti setiap tahapan kegiatan yang dilaksanakan.

Diskusi berjalan lancar, dan banyak peserta yang bertanya terkait dengan topik yang diberikan.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, para mahasiswa KKN Tematik bersama masyarakat membuat demplot tanaman sayuran organik.

Demplot ini ditanam secara tumpang sari antara tanaman bayam, kangkung, dan sawi dengan tanaman timun di lahan pekarangan masyarakat yang sebelumnya tidak dimanfaatkan.

Prof. Andi berharap bahwa kegiatan ini akan terus berlanjut dan tim dari Fakultas Pertanian UHO akan memberikan pendampingan secara berkala.

Hal ini diharapkan dapat membantu petani hortikultura di Desa Konda I dalam budidaya dan pengolahan hasil pertanian yang aman untuk dikonsumsi. Kegiatan ini didanai oleh Dana DIPA UHO tahun 2023. (Red)