Perairan Teluk Lasongko Dinyatakan Tercemar, Bahayakan Nyawa Manusia 

Dengarkan Versi Suara

 

Perairan Teluk Lasongko, Kabupaten Buton Tengah. Foto: Rudi Musu

 

LABUNGKARI- Perairan Teluk Lasongko, Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), dinyatakan sudah mulai tercemar.

Hal tersebut diungkapkan, Sekretaris Kabupaten (Sekab) Buteng, H Kostantinus Bukide usai menerima Hasil uji laboratorium (Lab) Universitas Halu Oleo, Kamis (10/3/2022). 

Menurutnya, perairan teluk Lasongko yang membentang dari Desa Mone hingga perbatasan Kecamatan Mawasangka kini sudah tidak sehat lagi. Pasalnya, ekosistem nya mulai tercemar bahkan bisa membahayakan nyawa manusia itu sendiri.

“Dari hasil lab yang kita terima, perairan tersebut mulai terkontaminasi oleh jenis plankton Pyrodiuniumbehamense. Penyebabnya, karena banyaknya limbah sampah yang bertebaran di area perairan tersebut,” ujarnya.

Jenderal Aparatur Sipil Negara (ASN) Buteng tersebut langsung mengimbau masyarakat yang tinggal di area pesisir Teluk Lasongko supaya tidak lagi melakukan pembuangan sampah ke Laut, karena dapat memperparah keadaan nantinya.

“Larangan ini nantinya akan kita dukung dengan surat edaran bupati. Sehingga masyarakat yang ada di Teluk Lasongko tidak adalagi yang membuang sampah sembarangan,” imbaunya.

Konstatinus Bukide juga meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buteng agar segera mungkin menyelesaikan masalah persampahan di wilayah tersebut,gar pembuangan sampah ini bisa terarah dan tidak lagi asal buang di Laut. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang mengalami keracunan hasil kerang dari teluk lasongko.

“Jadi ini nantinya tantangan buat pihak DLH, agar pencemaran lingkungan tidak terjadi lagi. Ketika sudah ada larangan, DLH juga harus menyiapkan fasilitas sampah yang ada di darat,” pintanya.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup (LH), Sabaruddin Kandau membenarkan adanya pencemaran tersebut. Dari hasil uji lab, ia menyampaikan jenis plankton diakibatkan adanya beragam jenis limbah sampah yang bertebaran di laut.

“Yang paling dominan, limbah hasil rumah tangga. Kemudian pupuk rumput laut yang berlebihan maupun limbah lainnya. Limbah tersebut dibuktikan dengan tingginya kandungan zat Fosfat mencapai 0,126 mg/L serta kandungan zat Amonia mencapai 0,80 ml/L yang terdapat pada perairan Teluk Lasongko,” sambungnya.

Terakhir, Sabaruddin menuturkan dalam menyelesaikan masalah persampahan di area Teluk Lasongko tetap akan menjadi perhatian utama. Apalagi ini sudah menjadi arahan pimpinan.

“Walaupun dengan keterbatasan anggota, akan tetapi kita akan maksimalkan. Adapun teknisinya kedepan, kita tunggu dulu arahan pak kadis DLH Buteng,” tutupnya. (p4/b/aji)