
SURABAYA – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan bahwa akan ada potensi klaster penularan virus corona (Covid-19) baru bermunculan di Surabaya, Jawa Timur.
Seperti pada awal tahun ini, klaster-klaster ini muncul dari fasilitas umum, keluarga, riwayat perjalanan dalam dan luar negeri, pembelajaran tatap muka (PTM) di Sekolah, hingga perkantoran.
“Penyebab terjadinya klaster tersebut karena tingginya mobilitas warga Surabaya, lalu menurunnya tingkat kepatuhan masyarakat terhadap prokes,” kata Nanik, Sabtu (5/3).
Selain itu, menurut Nanik, Covid-19 varian Omicron juga menjadi penyebabnya. Pasalnya varian tersebut memiliki karakteristik penularan yang tinggi.
“Varian Omicron dengan tingkat penularan yang tinggi juga jadi penyebab,” ujar dia.
Maka itu, untuk mengantisipasi kembali munculnya klaster di Kota Surabaya, pihaknya berupaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi booster atau dosis ketiga untuk masyarakat umum.
Bahkan, pelaksanaan vaksinasi booster di Kota Surabaya sejak Rabu (12/1) yang sebelumnya menyasar usia 18 tahun ke atas dengan prioritas lansia, telah dilakukan perluasan untuk masyarakat umum.
Capaian vaksinasi booster Kota Surabaya untuk dosis 3 lansia sebanyak 87.626 atau 96,63 persen dari total sasaran lansia siap vaksin sebanyak 90.678 orang.
“Capaian dosis 3 non-lansia sebanyak 328.163 atau 56,47 persen dari total sasaran non-lansia siap vaksin sebanyak 581.134 orang,” ujarnya.
Sementara itu berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Surabaya, tercatat kasus aktif di Kota Surabaya berjumlah 3.549 pasien.(RS)
Sumber: Rakyat Sultra