
inikatasultra.co – Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Rabu (9/3) malam dan Kamis (10/3) dini hari. Sebanyak 5 kali awan panas guguran dikeluarkan Gunung Merapi dengan jarak kurang lebih 5000 meter.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan 5 kali awan panas guguran ini pada Rabu (9/3) 23.18 Wib, 23.29 Wib, 23.38 Wib, 23.44 Wib, 23.53 Wib dan Kamis (10/3) pukul 00.22 Wib.
“Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo max 75 mm dan durasi max 570 detik. Jarak luncur ±5 km ke arah tenggara. Arah angin ke barat laut,” kata Hanik dalam keterangan tertulisnya.
“Guguran terjadi sebanyak 31 kali dengan amplitudo : 3-36 mm dan durasi : 26.5-196.8 detik,” sambung Hanik.
Hanik menerangkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
“Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” terang Hanik.
Hanik meminta masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
“Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” terang Hanik.
“Saat ini Gunung Merapi ada di level III atau siaga. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” imbuh Hanik.(RS)
Sumber:Rakyat Sultra