
INIKATASULTTRA.CO,KENDARI – Proses pemakaman Lettu (Letnan Satu) Anumerta Muhammad Ikbal di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), diwarnai dengan adat tolaki.
Jenazah Lettu Anumerta Muhammad Ikbal disemayamkan di pemakaman keluarga tak jauh dari rumah duka di Desa Anggotoa, Kecamatan Anggotoa, Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra, Senin (28/03/2022) malam.
Pantauan TribunnewsSultra.com, jenazah prajurit TNI AL itu tiba di rumah duka sekira pukul 18.40 WITA.
Begitu peti jenazah terlihat, isak tangis dari ribuan pelayat langsung pecah.
Peti jenazah Muhammad Ikbal terlihat dibopong oleh personel dari TNI AL berseragam dinas putih hingga di teras rumah duka.
Upacara serah terima jenazah dari negara kepada keluarga dipimpin oleh Mayor Laut (P) Bernard Iskandar.
Sementar keluarga Muhammad Ikbal diwakili oleh seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Derah (DPRD) Sultra, Syamsul Ibrahim.
Saat serah terima jenazah itulah dilakukan adat mombesara yang merupakan warisan suku Tolaki.
Untuk diketahui, Tolaki merupakan satu di antra ragam suku di bumi Sulawesi Tenggara.
Suku ini merupakan mayoritas di Provinsi Sulawesi Tenggara, khususnya untuk wilayah daratan.
Suasana prosesi pemakaman Lettu Marinir Anumerta Muhammad Ikbal di pemakaman keluarga di belakang rumah duka, Desa Anggotoa, Kecamatan Anggotoa, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Senin (28/03/2022) malam. Perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) tersebut sebelum(Arman Tosepu/ TribunnewsSultra.com)
Dalam proses serah teruna jenazah, Syamsul Ibrahim yang mewakili kelaurga menyampaikan sepata kata dengan memuji prestasi Muhammad Ikbal.
“Salah satu lulusan AKABRI yang menjadi kebanggaan masyarakat Konawe, Sulawesi Tenggara.”
“Hari ini telah hadir ditengah-tengah kita setelah melaksanakan tugas abdi negara kembali dalam keadaan kaku dan tidak bernyawa lagi.”
“Di tanah kelahirannya di Anggotoa untuk dimakamkan ditengah-tengah keluarga secara upacara militer.” tutur Syamsul Ibrahim saat menyampaikan kata-kata dalam prosesi pemakaman.
Sementara itu, ayah almarhum, Maris berharap agar sanak saudara hingga kerabat memaafkan Lettu Anumerta Muhammad Ikbal.
“Kalau ada salah dia, saya selaku orang tuanya memohon maaf yang sebesar-besarnya dan sedalam-dalamnya,” kata Maris sambil tersedu-sedu.
“Bila selama dia tugas utamanya sama atasannya ada salah-salah kata atau salah tingkah di kesatuannya maupun diluar,” tuturnya.
“Utamanya di seluruh masyarakat Kabupaten Konawe khususnya di Desa Anggotoa, saya memohon maafkan,” tambah Maris.
Tak lupa, Pemerintah Kabupaten Konawe menyampaikan duka cita untuk menguatkan hati sanak saudara.
Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Konawe, Taharuddin Saranani bahkan mengatakan bahwa Muhammad Ikbal adalah prajurit TNI AL yang mati syahid.
“Sementara melaksanakan kewajibannya sebagai Umat Islam. Yakin dan percaya anak kita (mati) syahid,” ujarnya.
Tampak prosesi penyerahan jenazah hingga pemakaman berjalan dengan khidmat dengan mengusung tradisi militer.
Rubuan warga, beberapa personel kepolisian, TNI AL dan AD ikut menyaksikan mengiringi kepergian Muhammad Ikbal.
Beberpa prajurit TNI menggelar upacara persemayaman dan penghormatan terakhir kepada almarhum.
Penghormatan diucapkan dengan menembakan senjata api ke udara, laiknya tradisi militer.
Setelah itu, pihak keluarga diizinkan untuk menaburkan bunga di makam Muahmaad Ikbal.
Mayor Laut (P) Bernard Iskandar lalu menyerahkan bendera merah putih kepada ayah almarhum Lettu Anumerta Muhammad Ikbal.
Selainnya, barulah pihak keluarga dan para pelayat menggelar pembacaan surah yasin dan tahlil yang ditutup surah pendek dan doa.
Seusai pemakaman berlangsung, pihak PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI) menyerahkan secara simbolis santunan kepada orang tua almarhum sebanyak Rp 450 juta.
Pihak Bank Mandiri Taspen (Mantap) juga menyerahkan santunan sebesar Rp 10 juta kepada orang tua almarhum.
Salah satu foto Lettu Marinir Anumerta Muhammad Ikbal pada postingan akun Instagram Jasinta @jasintafp. Akun ini juga membagikan berbagai momen kebersamaan dengan anggota TNI AL yang gugur dalam serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, tersebut. (Akun Instagram @jasintafp)
Sebelumnya diberiktakan, Anggota Marinir TNI AL yakni Letnan Dua (Letda) Muh Ikbal, asal Desa Anggotoa Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), gugur usai diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Diketahui kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 di Distrik Kenyam, Nduga, Papua, dengan menggunakan granat.
Dilansir dari TribunPapua.com Letda Muh Ikbal masuk dalam 10 prajurit TNI menjadi korban dalam serangan tersebut.
Sementara, kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 di Distrik Kenyam terjadi pada Sabtu (26/3/2022).
Dari laporan yang ada seorang personel Marinir gugur, dua kritis, dan tujuh terluka. Anggota marinir yang gugur adalah Danpos Letda Muh Ikbal.
Adapun dua personel kritis adalah Serda Mar Bayu Pratama dan Serda Mar Rendi Febriansyah akibat granat.
Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan menduga, kelompok yang melakukan penyerangan tersebut dipimpin Egianus Kogoya.
Saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyerangan tersebut.
“Belum dipastikan apa yang menyebabkan mereka diserang KKB yang diduga dipimpin Egianus Kogoya dan itu akan diselidiki,” ujar Izak, Sabtu, dikutip dari Antara.
Sedangkan Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri yang menyebut kelompok yang melakukan penyerangan itu diduga Egianus Kogoya.
Sebab, Egianus memiliki persentajaan lengkap.
“Kelompok Egianus merupakan KKB yang memiliki persenjataan paling banyak, salah satunya adalah GLM hasil rampasan,” kata Mathius, Sabtu.
Mathius menambahkan, kontak senjata sempat terjadi selama tiga kali, yaitu pada pukul 17.50 WIT, 18.45 WIT, dan 19.45 WIT.
Akibat kontak senjata itu, sambungnya, satu prajurit TNI gugur dan dua kritis.
“Satu anggota Marinir gugur dan dua lainnya kritis akibat granat yang dilontarkan KKB,” ujarnya.
Saat ini, kata Mathius, seluruh aparat keamanan di Kenyam dalam kondisi siaga karena diduga beberapa anggota KKB masih berada di sekitar bandara.
“Sebagian besar KKB sudah lari tapi masih ada beberapa yang masih ada di sekitar ujung bandara,” ungkapnya. (RS)