Demo Sopir Truk di Pelabuhan Makassar, Massa Akan Protes Kebijakan ODOL

Dengarkan Versi Suara
Foto:Ilustrasi(INIKATASULTRA.co/ansh)

 

MAKASSAR – Sopir truk angkutan logistik/kontainer di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) akan menggelar aksi unjuk rasa. Mereka memprotes aturan atau kebijakan truk over dimension and over loading (ODOL).

Penindakan yang dilakukan oleh aparat berwenang dengan menyasar juga truk angkutan pelabuhan, dinilai bukan langkah proporsional dalam mewujudkan Zero ODOL 2023. Target Zero ODOL 2023 harusnya dilakukan secara komprehensif tanpa harus menempatkan pihak pengusaha truk angkutan sebagai elemen yang paling bersalah dalam persoalan ODOL.

“Ini kemudian tidak dicermati secara komprehensif oleh pemerintah dan apatis terhadap kondisi pengusaha truk angkutan pelabuhan yang masih menggunakan tronton dalam operasionalnya,” ungkap Koordinator Komunitas Pengusaha Angkutan Kontainer (KOMPAK) Pelabuhan Makassar, Daeng Tiro, Selasa (22/2/2022).

Kondisi kelas jalan yang tersedia di Sulsel berdasarkan PP No. 34/2006 hanya jalan kelas I dan kelas II yang selama ini dilalui oleh angkutan kontainer. Akibatnya sering terjadi disharmonisasi antara infrastruktur jalan dan jenis armada yang melalui jalan tersebut.

Sehingga penerapan aturan terhadap angkutan kontainer di Makassar yang dianggap melanggar kebijakan ODOL dianggapnya masih bersifat kontradiktif hanya mengutamakan aspek normatifnya semata.

“Sehingga, jika penindakan dan tilang masih terus saja menyasar truk angkutan kontainer pelabuhan ini dengan dalih ODOL, maka kami yang tergabung dalam KOMPAK Pelabuhan Makassar akan mogok operasional secara total,” tegas Daeng Tiro.

“Eksesnya sangat besar, barang-barang ataupun kontainer akan menumpuk di pelabuhan karena tidak terdistribusi. Begitu juga pengiriman dari pemilik barang tidak bisa dilakukan, karena mau pakai apa angkutnya. Ini berdampak sistemik,” papar Syaifuddin.

“Logistik dan ekonomi kita yang dipertaruhkan ini kalo pemda cuma diam saja. Apalagi di masa pemulihan, khususnya di Sulsel ini bisa sangat berdampak. Karena titik krusial sistem logistik kita di Sulsel itu, ada di Pelabuhan Makassar. Kalau aktivitas barang/kontainer terhenti total, satu hari saja, itu dampaknya sangat signifikan,” tukasnya.(RS)

Sumber: Rakyat Sultra